SALING MENASIHATI
Ibrani 3:7-19
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, seorang gadis memilih mencari nafkah
dengan menjual diri pada lelaki hidung belang. Namun suatu hari ia berjumpa
dengan seorang sahabat lama. Si sahabat menasihatinya agar ia bertobat dan
mencari pekerjaan lain. Si gadis ini memikirkannya berminggu-minggu. Ia tahu
pekerjaan yang ditekuninya mendukakan hati Tuhan. Ia ingin bertobat, tetapi ia
sangat khawatir tentang kondisi perekonomiannya sebab ia telah terbiasa dengan
gaya hidup yang membutuhkan biaya tinggi. Akhirnya ia memilih menunda untuk
bertobat.
Tidak sedikit orang yang mengeraskan hati, tak mau mendengar dan
melakukan firman Tuhan, serta memilih jalannya sendiri. Hal seperti itu juga
pernah dialami umat Israel dalam sejarah perjalanan di padang gurun. Mereka
yang tak setia pada Tuhan tak mendapatkan kesempatan masuk ke tanah yang
dijanjikan. Oleh karenanya, orang percaya diajak untuk belajar dari pengalaman
iman nenek moyang umat Israel.
Di tengah tekanan dan kesulitan serta pelbagai godaan dunia, orang-orang
percaya dipanggil untuk teguh beriman dan setia di jalan Tuhan. Persekutuan
orang percaya juga dipanggil untuk saling menasihati dan saling menguatkan agar
tak satu pun yang disesatkan oleh tipu daya dosa dan meninggalkan jalan Tuhan.
Mereka yang sedang bimbang pun perlu dikuatkan kembali untuk hidup di jalan
keselamatan yang Tuhan anugerahkan. (Wasiat)